TANGGUNG JAWAB SEORANG
SISWA
Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga
Kita
mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun
keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi
perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak
mengenal segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan
yang paling awal bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan
apabila cara pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai
karakter dan pribadi anak selanjutnya. Anak yang berasal dari keluarga yang
harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal dari keluarga yang kurang
harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap individu memang
memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang diterima oleh
anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai kehidupan anak
tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan apabila
kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu
dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang
bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah,
mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat
kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat
sayang kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri,
tangguh, cerdas, saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.
Dari
sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua / wali,
seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua /
walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan
perhatiannya dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya
nanti akan menjadi manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan
lain sebagainya.
Sudah
sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa
tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai
dengan tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan
pekerjaan tertentu dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci
piring sehabis makan, merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk
menanamkan rasa tanggung jawab anak sebagai anggota keluarga.
Ada
banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak
kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :
1. Sayang Kepada Orangtua / Wali
Setiap anak harus
menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala daya upaya berjuang
membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berhasil di dunia
dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang diharapkan para orangtua dari
anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan perhatian
anak-anaknya.
2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat
senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti segala apa yang diinginkan
orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemauan orangtuanya
yang melanggar ajaran agama dan melanggar hukum seperti perintah untuk
meninggalkan sholat lima waktu, melakukan korupsi, mencontek saat ujian, dan
lain-lain.
3. Menjadi Anak yang Baik
Anak yang baik akan
menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai orang-orang
yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah, keorganisasian,
dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai oleh orang-orang
yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di lingkungannya jika
perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.
4. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun tidak cerdas
dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak-anak yang tekun
belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat orangtuanya bangga. Tidak hanya
belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
5. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat
senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh. Anak-anak yang
memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta selalu mendoakan kebaikan
orangtuanya di mana pun dirinya berada akan sangat disayang oleh orangtuanya.
Doa anak kepada orangtua adalah hal yang sangat penting yang dapat mendatangkan
rahmat Tuhan pada orangtua.
6. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
Tanpa diminta, anak
yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya kepada orangtua atau walinya.
Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik berupa tenaga, uang, waktu,
pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Namun sebaiknya jangan terlalu
dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan membantu orangtua.
7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali
Anak yang baik harus
bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa menghindari berbagai hal yang
dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-hal yang dapat membuat orang tua
murka adalah seperti bolos sekolah, berbohong, melakukan kenakalan, berbuat
tindakan kriminal, melanggar perintah agama, dan lain sebagainya.
8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus
bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika memasuki usia dewasa. Akan
jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan dan kemandirian sebelum
mencapai usia dewasa. Dari mandiri dan mapan seseorang bisa membahagiakan
keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar, dan bahkan orang banyak di luar
keluarganya.
9. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali
Rahasia keluarga yang
tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga
tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan
bertingkahlaku pun juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak
mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku yang menciptakan aib
keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal,
mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.
10. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
Di kala orangtua pensiun
atau karena suatu hal tidak sanggup untuk mencari nafkah bagi dirinya dan
keluarganya, maka orangtua akan sangat mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya.
Oleh karena itu seorang anak harus memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan
saat dewasa kelak agar bisa menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung
keluarga.
Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan
baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan
formal bagi perkembangan fisik maupun psikis anak terutama di bidang kognitif,
afektif dan psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih cenderung mempersiapkan
anak dalam menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik yang diperlukan
untuk persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.
Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi
sekaligus sebagai makhluk sosial perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung
jawabnya sebagai anggota masyarakat , anggota keluarga dan sebafai peserta
didik di lingkungan sekolah.
Tugas
atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok
yaitu:
A. Belajar :
Belajar
merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar dapat menciptakan
generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi menjadi 3 diantaranya
adalah :
1. Memahami dan
mempelajari materi yang diajarakan
2. Mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru.
3. Mempelajari kembali
materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.
B. Taat
pada peraturan sekolah
Setiap
sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi
terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam
belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib
sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika
tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.
C. Patuh dan hormat pada guru
Tugas seorang siswa
di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan
manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu
jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada
guru. Contoh:
1. Menuruti semua perintah guru.
2. Menghargai guru.
3. Memperhatikan jika diterangkan materi oleh guru.
D. Disiplin
Ada
sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki
makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan
sukses. Begitu juga dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang
tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk dari
disiplin siswa adalah:
a. Disiplin
dalam belajar
b. Disiplin
dalam sekolah
E. Menjaga nama baik sekolah
Menjaga nama
baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama baik sekolah
maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat. Dan jika
siswa dapat memberikan prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah kebangaan yang
luar biasa.
0 komentar:
Posting Komentar